Rabu, 18 Januari 2012

SOAL MANAJEMEN UMUM NO 1

1.  Mengapa gurun pasir dikatakan zona keseimbangan penggodok perubahan ?


Jawaban! 
Karena gurun pasir adalah semacam tempat yin dan yang berkumpul dimana terdapat elemen-elemen yang saling menetralkan sehingga terdapat keseimbangan atau titik nol. Dalam istilah manajemen, inilah yang disebut William Bridge dan Susan Mitchell dalam “Memimpin Transisi: Model Baru untuk Perubahan” sebagai zona netral, yang memang mereka sinonimkan dengan gurun pasir. Menurut Bridge dan Mitchell, fase transisi ala gurun adaah zona netral tempat tiadanya kepastian dan berkumpulnya kebingungan yang sangat menguras energi. Zona netral tidak nyaman sehingga orang ingin keluar dari situ. Sebagian orang mencoba maju dengan tergesa-gesa ke dalam situasi baru, sementara yang lain berusaha mundur ke masa lalu. Bagaimana pun juga, waktu di zona netral ini tidak sia-sia karena di situlah kreativitas dan energi transisi ditemukan dan tranformasi yang sesungguhya terjadi.

SOAL MANAJEMEN UMUM NO 2

 1.      Pelajaran Penting apa yang dapat kita petik dari Gunung?

              Jawaban!
*Gunung mengajarkan pentingnya mendapatkan suatu gambaran umum komprehensif atau medan umum dari persaingan pasar (big picture) sebelum melakukan langkah-langkah kongkret.
 
* Gunung mewejangkan bahwa jiki kita ingin sukses, janganlah melakukan sesuatu setengah-setengah. Focus dan tekunilah betul-betul bisnis atau pekerjaan kita serta tangkap peluang yang ada dengan sebaik-baiknya. Jadilah yang terbaik di bidang yang kita geluti. Inilah yang disebutkan Hermawan Kartajaya sebagai “eat, sleep and dreams with your business”. 
*Gunung juga menjadi perlambangan revolusi. Revolusi di dalam tubuh suatu organisasi haruslah diawali dengan penentuan visi besar terlebih dahulu. Visi besar itu yang umumnya terbagi menjadi visi jangka pendek dan visi jangka panjang.

SOAL MANAJEMEN UMUM NO 3

3.  Dari kisah yang dialami oleh Chinmi di dalam komik yang berjudul Kungfu Boy, diceritakan bahwa si  Chinmi belajar dari sebuah bambu. Hal apakah yang kita teladani dari  sebuah bambu, dan menjadikan cina sebagai negeri yang belajar dari sebuah bambu ?                                         
           
                             
Jawaban! 
                                                                                                       
 Diceritakan bahwa si Chinmi berhasil menang melawan Sie Fan karena Chinmi berhasil memahami sifat bambu itu lentur mengikuti arah angin,sehingga ketika dihempas angin besar, sang bambu tetap berdiri kokoh tanpa kurang satupun.
Begitu juga halnya dengan apa yang terjadi dengan Cina, mampu mengadopsi prinsip-prinsip perdagangan bebas,diantaranya bersikap lebih terbuka terhadap penanaman modal asing, dan mengikuti segala perkembangan-perkembangan internasional. Maraknya krisis ekonomi gobal yang melanda dunia tak menyurutkan semangat untuk terus maju dan berinovasi,itulah yang menyebabkan mengapa Cina berhasil begerak fleksibel laksana bambu.

Senin, 16 Januari 2012

SOAL MANAJEMEN UMUM NO 4

4.   Pelajaran manejemen apa yang bias kita pelajari dari rumput?


            Jawaban!
1.    rumput merupakan metafora bagi lingkungan kerja.Dalam persfektif ini,jenis pekerjaan  yang berbeda jadinya membutuhkan lingkungan kerja yang berbeda.
2.    lingkungan kerja adalah factor yang berperan bagi model bisnis yang sukses.sementara itu,model bisnis yang baik seyogianya memiliki empat komponen:
            a. Asumsi atau analisis dan perkiraan tentang lingkunganorganisasi.
            b. Asumsi tentang misi organisasi.
            c. Aliansi entrepreneur –manager
d. Pandangan tentang profitabilitas sebagai fungsi kualitas.Maksudnya,produk  atau jasa    berkualitas akan sinonim dengan laba.
3.    Setiap orang adalah pemimpin,minimal untuk memimpin dirinya sendiri.Maka dar itu penting bagi setiap pemimpin untuk memperhatikan kombinasi tiga unsur dalam kepemimpinan,yaitu waktu,tempat dan situasi.

SOAL MANAJEMEN UMUM NO 5

 5. Pelajaran manajemen apakah yang bisa kita petik dari Garam ?

            Jawaban!
1.                Garam mewejangkan kepada para pemimpin dan calon pemimpin untuk tidak hanya melibatkan akal, hati, nyali saja dalam memimpin. Sebaliknya, kepemimpinan yang unggul atau kepemimpinan menyeluruh harus melibatkan ketiganya.
            2.                Setiap komponen kepemimpinan menyeluruh memiliki karakter sebagai berikut:                                                                       

a.         Karakter kepemimpinan kepala adalah berpikir ulang tentang cara menyelesaikan tugas; membuat ulang berbagai kerangka batasan; memahami kompleksitas dunia global; berpikir strategis tanpa kehilangan kemampuan melihat tujuan jangka pendek; mencari gagasan di dalam dan di luar perusahaan; dan mengembangkan sudut pandang.
b.        Karakter kepemimpinan emosi adalah menyeimbangkan kebutuhan bisnis dan manusia; menciptakan kepercayaan; mengembangkan simpati sejati di berbagai tempat kerja; menciptakan lingkungan yang membuat orang berkomitmen; dan memahami hambatan professional.
c.       Karakter kepemimpinan nyali adalah berani mengambil resiko dengan data yang tidak lengkap; menyeimbangkan risiko dan penghargaan; bertindak dengan integritas penuh di tengah kesulitan; terus-menerus mengupayakan apa yang diperlukan agar berhasil; terus berupaya menghadapi kesulitan; dan tidak takut membuat keputusan tegas.

NATURE BASED MANAGEMENT 2


BAB II

BAMBU
Si Lentur yang Pandai Menggempur

            Sebagian pembaca komik yang masih mengalami masa kecil atau remajanya pada tahun 1990-an pastilah sempat gandrung dengan komik Kungfu Boy karya Takeshi Maekawa. Nah, dalam salah satu edisi komik ini, diceritakan sang jagoan utama Chinmi frustasi karna dia tidak bias mengalahkan Sie Fan. Namun,siapa sangka Chinmi kemudian berhasil menahan seri Sie Fan dengan belajar dari bambu!
Saat Chinmi sedang terbengong-bengongdidepan kumpulan pohon bamboo, angin besar tiba-tiba melanda. Chinmi pun berlindung dengan perasan takut. Ketakutannya kian menjadi-jadi setelah dia melihat angin besar itu mampu menumbangkan pohon besar yang kuat. Akan tetapi tak lama berselang, ketekutan itu berubah menjadi keheran, kemudian pencerahan,saat Chinmi melihat apa yang terjadi pada bamboo yang di terjang angin yang sama.
Ternyata bambu itu lentur mengikuti arah angin,sehingga ketika angin besar itupun berlalu, sang bambu tetap berdiri kokoh tanpa kurang satupun.Chinmi lantas tersadar bahwa cara untuk menggempur jurus sakti Sie Fan adalah bergerak mengikuti ayunan tongkat Sie Fan untuk kemudian menyerang balik  saat keadaan memungkinkan Artinya, karaketer bambu yang dicerap Chinmi adalah lentur dan pandai menggempur.
Dalam konteks manjemen perubahan, konsep bambu ini jelas tidak boleh dianggap enteng. Lihat saja Cina sebagai contoh.Tampaknya memang beralasan Cina disebut sebagai negeri tirai bambu karena Negara ini jelas piawai dalam menerapkan kesebatan jurus bambu.
Pada 1992, Perdana menteri Deng Xiapong pernah melontarkan ujaran yang menegaskan fleksibilitas Cina. Maksud dari pendapat Deng yang menyebutkan “Kami tidak peduli kucing itu hitam atau putih,yang penting dia bias menangkap tikus.” Adalah dia tak peduli apakah ideologi komunis Cina itu sudah tidak murni karena mengadopsi prinsip-prinsip perdagangan bebas. Cina memang mengalami kemajuan pesat setelah bersikap lebih terbuka terhadap penanaman modal asing.
Namun, yang lebih ekstrimdan lebih heboh lagi adalah Cina bahkan masuk organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization), sebuah langkah yang mengundang kritik di dalam negeri karena ini telak-telak mencirikan Cina sebagai Negara kapitalis.Hal itu terjadi pada 2001. Sebelum tahun itu,WTO praktis merupakan satu-satunya organisasi-berwajah-kapitalis terkemuka terakhir  yang belum dimasuki Cina. Motif Cina jelas: ia ingin menjadikan WTO sebagai sarana mempercepat industrialisasi, memacu ekspor lewat fasilitas MFN (most favorable nations), Negara-negara yang dianggap paling layak mendapatkan insentif bea masuk dari Negara tujuan ekspor, mengundang teknologi maju, dan meraih prestise dimata dunia internasional sekaligus mendapat legitimasi lebih jauh di dalam maupun diluar negeri, suatu deretan motif yang terbukti berhasil dipuaskan oleh Cina untuk memperkokoh posisinya di dalam konstelasi perekonomian dunia.
Lebih dari itu, kelenturan Cina sebagai jurus yang punya daya gempur hebat dapat terlihat dari fakta bahwa saat ini Cina mampu mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi ditengah krisis ekonomi global.Cina meyakini bahwa investasi pada pendidikan akan mampu menyiapkan sumber daya manusia Cina dalam menuai berkah perdagangan bebas dan ini terbukti benar.
Pertumbuhan ekonomi CIna terkerek tinggi sampai-sampai ekonom mencetuskan akronim BRIC untuk menyebut empat Negara dengan prospek pertumbuhan tinggi,yaitu Brasil,Rusia,India,dan Cina. Olimpiade Beijing yang diselenggarakan pada bulan Agustus 2008 lalu seolah menjadi showroom dari kesuksesan pembangunan Cina di abad moder ini.
Dari teladan diatas membuktikan bahwa kekuatan murni (naked power) bukanlah satu-satunya factor untuk menggapai kesuksesan ini, begitulah kira-kira inti hikmah yang diberikan bambu. Sebaliknya, kekuatan murni justru kerap membuat nasib buruk menghampiri sebagaimana disiratkan oleh perlawanan pohon-besar melawan angin badai dalam cerita Kungfu Boy. Karena itu, pelajaran dari bambu patut ditiru sebagai alternatif dalam menghadapi berbagai badai yang menghadang dalam ikhtiar mencapai kesuksesan, sebagaimana telah ditunjukan dengan baik oleh Cina.













RUMPUT
Lingkungan Asri, Prestasi Pun Lestari

Kalau anda punya taman di rumah,tentu yang pertama anda perhatikan adalah rumputnya. Apabila rumputnya hijau dan asri ,kesan para tamu pun istilahnya tidak akan membuat anda malu.Demikian juga kalau anda penggemar golf .kualitas rumput tentu tidak dapat ditawar.                   
       Dalam konteks bisnis,penulis langganan  best-seller  ken Blanchard mengakui keampuhan metafora rumput ini. blanchard dalam Zap the Gaps! Mengemukakan bahwa ada banyak jenis rumput dalam lapangan golf.misalnya ,rumput Bangkok dan rumput Tifway untuk fairway. Perlakuan jenis rumput jenis rumput yang berbeda pun harus khusus.
       Yang dimaksudkan Blanchard disini adalah jenis pekerjaan yang berbeda juga membutuhkan lingkungan krja yang berbeda.tanpa itu ,kesenjangan (gap) antara cita cita dan kinerja akan nyata menganga.
      Dalam bahasa yang lebih keren lagi,lingkungan  kerja inilah yang yang dimaksudkan manajer bergaji 1 miliar rupiah pertama di Indonesia,Tanri Abeng ,sebagai factor yang berperan bagi model bisnis yang sukses.ia mengatakan model bisnis adalah semacam panduan bagi perusahaan dalm mengarungi tantangan kerja.Tanri Abeng menjelasakan bahwa model bisnis sebenarnya terdiri dari empat bagian:
        1.Asumsi atui analisis  dan perkiraan tentang lingkungan organisasi.
        2.Asumsi tentang misi organisasi
        3.Aliansi entrepreneur-manager
 4.Pandangan tentang profitabilitas sebagi fungsi kualitas.maksudnya,produk atau jasa        
           berkualitas akan bersinonim dengan laba.
     Untuk  membuktikan kesaktian karakter rumput,kami tidak akan memberikan contoh yang tanggung-tanggung . tengok saja india.negeri ini memiliki masalah dalam prosesnya membangun.ia tidak memiliki sumber daya  yang berlimpah.
     Buku  india:Bangkitnya Raksasa Baru Asia menuturkan bahwa masalah pelik ini merupakan  warisan dari model bisnis yang keliru,yaitu apa yang disebut model Nehru.konon ,model Nehru ini digagas karena poerasaan trauma jawahrlal Nehru terhadap kolonialisme dan menurut falsafah harus memenuhi kebutuhan dari hasil usaha sendiri.singkatnya india menolak kekuatan pasar.kemudian muncul jugalah birokrasi korup yang memarginalkan rakyat.kelaparan merajalela.
       Akibat berbagai problem ini ,mereka menyadari bahwa kesalahan dalam Model Nehru. Sejumlah lantgkah berbasiskan empat komponen model bisnis pun diluncurkan.pertama,india  melakukan  analisis terhadap lingkungan bisnis dan mendapatiu bahwa era  sudah berubah dan model bisnis anti pasar dan anti asin g tidak lagi relevan.kedua,india menyegarkan lagi misi organisasi.kesejahteraan rkayatlah yang menjadi misi utama.ketiga,negar sebagai manager Negara berinisiatif menjalin aliansi dengan kelas pengusaha(entrepreneur),seperti pengusaha teknologi informasi.terakhir,india pun mengedepankan pendidikan untuk mencetak SDM  yang berkualitas yang diharapkan nantinya memberikan produk dan jasa berkualitas.
      Konsep model bisnis ini juga dapat dipetakan dalam model kepemimpinan politik sebagaimana diuraikan mantan presiden AS Richard Nixon dalam leader-Profiles and Reminiscences of Msn Who Have Shaped the ModernWorld.Dalam bukunya ini,Nixon presiden AS pertama menggundurkan diri akibat skandal Watergate-menjelaska setiap pemimpin tampildalam kombinasi khusus tiga unsur:waktu,tempat,dan situasi.
      Kembali kepada tiga kombinsi khusus tiga unsur pemimpin ,Nixon menyebutkan soekarno adalah pemimpin revolusioner yang piawai meruntuhkan system kolonial.
      Mengikuti logika ini,kita dapat mengatakan hal yang sama bagi Suharto.soeharto lihai dalam menciptakan kestabilan pasca peristiwa G30-S/PKI.
      Contoh kasus india dan jatuh bangunnya para pemimpin nasional kita memberikan petunjuk betapa menetukannya kuatan rumput.apabila anda mampu membuat rumput Anda asri,keberhasaialn Anda pun akan lestari.











BUNGA TERATAI
Si Anggun yang Membuat Dunia Tertegun

Bagi Anda penggemar cerita silat atau cersil-cersil mungil karya asmaraman S.Kho  Ping  Hoo,barangkali sudah cukup mafhum bahwa bunga teratai menduduki posisi penting.Bunga teratai adalah alas bagi Dewi Welas Asih,Dewi Kwan Im,seorang dewi yang kerap  menjadi tumpuan manusia saat terundung masalah atau musibah.singkatnya dia adalah personifikasi dari apa yang disebut oleh para filsuf penganut metafisika thomisme sebagai keindahn hakiki.
         Berkat keanggunan Dewi Kwan Im ,bahkan alas duduknya yang berupa bunga teratai pun terangkat harkatnya menjadi perlambang bagi pancaran kebaikan.Bagi Liong,bunga teratai melambangkan tiga hal dalam perusahaan.pertama,dasar dari bunga teratai di ibaratkan sebagai artefak berupa gedung,saremoni perusahaan ,dan sebagainya.kedua,daunnya adalah lambang dari opini orang terhadap perusahaan.terakhir,batang adalah ibarat bagi nilai –nilai dan kultur perusahaan.
         Untuk melihat kekuatan di balik keluwesan dan keanggunan  bunga teratai tersebut,mari kita tengok contoh selain Martha Tilaar ,yang bisa Anda baca sendiri di The Martha Tilaar Way.lihat saja Pond’s dari Unilever ! Pond’s terkenal dengan iklan iklan atu artefak artefak  luar dan fisikal yang luar biasa megahnya.
         Sementara itu,dari sisi daun artefak ini membentuk opini penonton,calon konsumen,beserta konsumen bahwa Pond’s adalah sarana yang dapat membantu Anda menggapai cinta sempurna nan sejati(love of your live).
         Terakhir,dari sisi batang,Pond’s mewartakan nilai-nilai yang mengkombinasikan kecantikan luar dan kecantikan dalam.masstige adalah kombinasi antar pasar massal dan prestige(pretise).Artinya,Ponds ingin menyampaikan nilai luhur bahwa prestise aliaskedudukan bermartabat nan anggun didunia ini dapat digapai oleh siapa saja tanpa mengenal status atau strata sosial,jadinya pasar massal.
         Mengarahkan kembali pandangan kita keluar,Anita Roddick dan Body Shop-nya yang mashyur itu juga dapat dilirik sebagai kesuksesan pengejawantahan karakter bunga teratai yang anggun.Body Shop adalah merek mengglobal yang menjual produk-produk kecantikan berbahan baku alami.karena berbahan baku alami ,produk Body Shop dipersepsikan –elemen daun-oleh khlayak luas dan konsumen sebagai produk ramah lingkungan.tampialn produknya pun tidak kalah ciamik.produk seperti sabun atau minyak mandi ,misalnya mengambil bentuk lucu gajah,panda,atau gula yang membangkitkan selera.
         Terakhir ,dari segi batang ,nilai dan budaya perusahaan BodyShop bisa diperas menjadi lima falsafah dasar.pertama,semua produk Body Shopharus terbuat dari bahan alami.kedua,falsafah Against Animal Testing.ketiga,Body Shopo memberikan perhatian pada binatang yang terancam punah,makanya sabun Body Shop mengambil bentuk binatang-binatang itu.keempat,minimal packaging .terakhir,Body Shop tidak mengiklankan produk,mengapa demikian?karena biaya iklan tentu akan dibebankan kepada harga produk,sehingga harga produk lebih mahal.mereka hanya mengandalkan kekuatan dari mulut ke mulut.
          Akhir kata,ibarat jurus lembut Tai Chi dalam dunia persilatan ,keluwesan bunga teratai adalah pukulan sakti yang mampu mengalahkan berbagai lawan dalam dunia perbisnisan.













AIR
Bening Bercermin, Kinerja Terjamin

Mudah nonton Karate Kid  versi baru yang dibintangi Jaden Smith dan Jackie Chan?Meski controversial karena menggenati tokoh utama dari anak kulit putihversi lamanya dibintangi Ralph Macchio menjadi bocah kulit hitam yang diperankan Jaden Smith serta mengubah suhu karate menjadi guru kungfu Jackie Chan.
          Ciamik nya lagi ,tontonan ini juga memberikan tuntunan berharga terkait dengan salah satu elemen paling penting dalam kehidupan manusia,air.Dalam satu adegan ,Jackie Chan sang guru mewejangkan nasihatnya pada sang murid bahwa air yang tenang akan mencerminkan diri kita yang utuh,sementar air yang bergelombang akkan mengaburkan bayangan kita.maksudnya,apabila kita mampu memahami diri sendiri dengan baik ,maka kita akan mampu menguasai diri sendiri ,yang merupakan modal awal untuk memengaruhi dan mengendalikan orang lain.
         Mau tak mau pelajaran ini mengingatkan kita akan suatu teori manajemen klasik bernama Pygmalion Effect.Terinspirasi dari naskah drama  Pygmalion karuya pujangga masyhur George Bernard shaw ,teoeri ini mengagulkan pentingnya peran persepsi,baik persepsi oreang lain maupun persepsi kita sendiri dakam mendongkrak kinerja.
         Dalam bidang psikologi ,efek ini paralel dengan apa yang disebut psikolog terkenal Rachel Dweck,M.D.,dalam mindset sebagai mindset atau pola pikir berkembang.berlawanan dengan pola pikir tertutup ,pola pikir berkembang adalah tipe pola pikir atu mindset.
 Singkat kata,mencangkok sifat air sama artinya dengan belajar bercermin demi membuat kinerja terjamin.terlahir buta sejak kecil,Rama-demikian ia biasa dipanggil tidak dipersepsikan sebagai anak cacat oleh orang tuanya.efek Pygmalion pun bekerja dalam diri Rama.persepsi positif orang tuanya melesatkan kepercayaan dirinya ,sehingga Rama pun merasa dirinya normal seperti orang kebanyakan  dan memiliki mindset berkembang untuk selalu belajar.
        Satu lagi sifat positif air yang terbukti sangat berguna adalah melayani semua orang.kita bisa melihat contoh prinsip melayani semua orang ini pada diri Garuda food.pada awalnya perusahaan ini melihat bahwa pemain pasar dominan yang sudah ada(dominant existing player).alih-alih mengikuti pembagian segmen tersebut TPJ memutuskan mengikuti fisafat air mengalir yang membidik seluruh segmen yang ada di pasar.caranya dengan menciptakan berbagai variasi produk kacang secara inovatif.
GARAM
Emosi dan Nyali Juga Punya Taji
           
Meski terkesan remeh, garam sebenarnya memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia. Boleh dikata garam adalah perlambangan bagi kehidupan. Makanya, kita sering menyamakan orang yang sudah mengenyam pengalaman hidup yang beragam sebagai orang yang sudah “banyak makan asam garam kehidupan”. Sesuatu yang dirasa kurang pun kerap diibaratkan sebagai “bagai sayur tanpa garam.”
Garam merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan. Pertalian tiga unsur yaitu, akal, hati dan nyali menurut David L. Dotlich, Peter C. Cairo & Stephen H. Rhinesmith dalam head, heart, and Guts Leadership membentuk satu tipe kepemimpinan yang disebut kepemimpinan menyeluruh, yaitu kepemimpinan yang melibatkan akal, hati dan nyali. Bagi ketiga penulis, kepemimpinan dewasa ini tidak seimbang karena sifatnya hanya parsial, yaitu melibatkan kalau tidak akal saja, hati saja, atau nyali saja. Padahal kepemimpinan parsial inilah yang dalam karya mereka sebelumnya, Why CEOs Fail, ditemukan sebagai faktor yang telah menjerembabkan pribadi-pribadi cemerlang menjadi pecundang. Karena itu, kepemimpinan dewasa ini memerlukan obat bagi kepemimpinan parsial, yaitu kepemimpinan menyeluruh ala garam.
Setiap tipe kepemimpinan memiliki karakteristiknya masinh-masing dan siapa saja yang dapat memadukan serta  menerapkan segala tipe kepemimpinan tersebut dijamin akan menuai sukses.  Dalam tipe kepemimpinan kepala, karakteristiknya adalah berfikir ulang tentang cara penyelesaian tugas; membuat ulang berbagai kerangka batasan ketika diperlukan; memahami kompleksitas dunia global; berfikir strategis tanpa kehilangan kemampuan melihat tujuan jangka pendek; mencari gagasan di dalam dan di luar perusahaan; dan mengembangkan sudut pandang.
Sementaa itu, tipe kepemimpinan emosi mengharuskan praktisinya mengembangkan sifat sifat menyeimbangkan kebutuhan bisnis dan manusia; menciptakan kepercayaan; mengembangkan simpati sejati di berbagai tempat kerja; menciptakan lingkungan yang membuat orang-orang dapat sungguh-sungguh berkomitmen; mengetahui apa yang penting; dan memahami hambatan potensial.
Terakhir, seorang pemimpin bertipe kepemimpinan-kepemimpinan nyali mesti memiliki watak-watak mengambil resiko dengan data yang tidak lengkap, menyeimbangkan risiko dan penghargaan, bertindak dengan integritas penuh meskipun ada kesulitan; terus-menerus mengupayakan apa yang diperlukan agar berhasil; terus berupaya menghadapi kesulitan; dan tidak takut membuat keputusan tegas.
Hikmah penting betapa komoditas yang tampakmkita anggap biasa saja (taken forgranted) seperti garam ternyata begitu berharga dan bernilai-guna.






SAMUDRA
Birunya Samudra, Derasnya Kinerja

            Samudra adalah elemen alam yang unik. Semua arus air terus bermuara tiada henti-hentinya ke dalam samudra, tapi ia tidak pernah meluap. Meskipun terus menerus diisap, ia tidak akan pernah kosong ataupun kering. Samudra adalah perlambangan dari kondisi sakti mandraguna yang tak terkalahkan.
            Dalam The Lone Samurai, William Scott Wilson menguraikan bahwa tujuan atau inti dari filsafat berpedang Musashi adalah “membuat dan melatih dirimu sendiri sedemikian rupa sehingga kau menjadi tanpa tanding dan tak terkalahkan, sehingga kau pun pasti akan meraih kemenangan dan tak khawatir mengalami kekalahan.” Filsafat tersebut sesuai dengan prinsip bahwa samudra tak akan pernah kering walau dihisap.
            W. Chan Kim dan Renee Maurbogne dalam buku larisnya yang berjudul Blue Ocean Strategy alias Strategi Samudra Biru mengatakan, apabila sebuah perusahaan mampu mencetuskan produk atau jasa yang kreatif dan inovatif, itu berarti dia telah menciptakan samudra biru yang damai, teduh, sedamai dan seteduh laba yang di raih. Berbeda kasusnya jika perusahaan hanya bertindak sebagai pengekor dengan me-too product (produk yang ikut-ikutan) untuk terjun ke pasar yang sudah penuh sesak, itu sama saja menceburkan diri ke samudra merah ganaas dengan persaingan berdarah.
            Bagaimana memastikan inovasi perusahaan itu akan unggul dalam menciptakan samudra biru? Jawabannya yaitu perusahaan mesti menelurkan lompatan nilai bagi pembeli, singkatnya, mencetuskan inovasi nilai.  Inovasi semacam ini memiliki dua cirri, yaitu menghemat biaya dengan menghilangkan faktor-faktor yang menjadi titik persaingan dalam industri dan menambahkan atau menciptakan elemen elemen yang belum ditawarkan dalam industri.
            Kekuatan samudra adalah menciptakan solusi jitu dan baru secara terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memenangi persaingan. Menurut Matthew E. May dalam Elegant solution, kekuatan ibarat samudra inilah yang disebut sebagai solusi elegan, yang ia definisikan sebagai solusi mencerahkan terhadap suatu masalah dengan sesedikit mungkin upaya dan biaya.
            Kesempurnaan itu memang sesuatu yang tidak akan bisa dicapai karena kesempurnaan hanyalah milik tuhan. Namun, individu dan perusahaan tetap mesti mencanangkan kesempurnaan sebagai suatu ideal yang harus terus-menerus berusaha digapai dengan ikhtiar tinggi. Sebagaimana diajarkan Musashi, pemain pedang dalam konteks ini individu atau perusahaan yang bersaing harus tak kenal henti melatih dan mengasah dirinya supaya senantiasa berada selangkah lebih maju dibandingkan pesaingnya. Hanya dengan begitulah, pemain pedang dapat menyandang status pendekar tanpa tanding.



KARANG
Berbekal Setia Menangguk Laba

Mencoba bertahan sekuat hati
Bagaikan karang yang di hempas sang ombak
(“Manusia Bodoh”, Ada Band)
            Ada Band adalah salah satu band popular di negeri ini. Tapi, siapa sangka dengan lirik lagu metal (mellow total) yang menyek-menyek ini mereka tanpa sadar juga dapat memberikan pelajaran manajemen berharga bagi kita.
            Sebagaimana dikemukakan dengan sederhana oleh rintihan suara Donnie sang vokalis, karang adalah identik dengan kesetiaan tak berbatas di tengah deraan cobaan. Dalam bahasa manajemennya, ini berarti kesetiaan konsumen kepada perusahaan atau sebaliknya.
            Konsep kesetiaan memang sangat kental nuansa emosionalnya. Tapi, jangan kaget betapa akademisi ilmu manajemen dapat terinspirasi oleh konsep kesetiaan ala karang ini. Menurut Michael Treacy dan Fred Wiersima dalam artikelnya di Harvard Business Review,”Customer Intimacy and the other value Discliplines,”(Januari-Februari 1995), untuk mengembangkan loyalitas atau kesetiaan dua arah, baik kesetiaan perusahaan kepada konsumen atau sebaliknya, diperlukan apa yang disebut customer intimacy alias kedekatan kepada konsumen.
            Menurut Treacy dan Wiersima, ada sejumlah langkah untuk mengembangkan kesetiaan sekokoh karang dalam diri konsumen.
1.      Keunggulan organisasi, yang berrarti pendekatan strategis khas dalam menghasilkan produk dan memberikan pelayanan.
2.      Mengembangkan pendekatan dengan konsumen itu sendiri dalam  artian menyesuaikan produk dan layanan dengan kebutuhan konsumen.
3.      Product leadership alias produknya memang harus unggul.
4.      Mempertahankan kepemimpinan pasar.
Selain kesetiaan, ada lagi satu nilai berharga yang dapat dipetik oleh perusahaan atau pribadi dari karang, yaitu keuletan. Keuletan dan kesetiaan ibaratnya dua sisi dari satu mata uang yang sama. Betapa tidak, tentu saja diperlukan ketegaran dan keuletan untuk senantiasa kokoh menghadapi gempuran ombak. Keuletan ini bisa disebut sebagai endurance stamina. Atau menurut Larry Large dalam The Beatles Way, keuletan inilah yang disebut sebagai inkubator pribadi, yaitu tantangan besar yang akan mengasah keuletan dan daya inovasi Anda.
Kita bias menengok perjalanan dr. Bunyamin Setiawan dan Kalbe Farmanya yang melegenda itu sebagai teladan keuletan ala batu karang. Terkenal dengan resep akronim DJITU (Disiplin dan Dedikasi, Jujur dan Jeli, Inovatif dan Inisiatif, Tulus dan Tanggung Jawab, Ulet dan Unggul), Bunyamin Setiawan akrab dipanggil dr. Boen sudah kenyang dengan kegagalan. Filsafat dasarnya saja “Kegagalan itu pengalaman yang bermanfaat”. Oleh karena itu, setiap kali kita melihat batu karang yang tetap kokoh diterjang ombak di tepi pantai.




BULAN
Cahaya Citra Pemanja Mata

Meski zaman sudah modern, dalam dunia romansa alias percintaan kita masih acap mendengar rayuan supergombal seorang pria kepada kekasihnya “Sayang, wajahmu benar-benar indah bak rembulan.” Ini pertanda bahwa bulan memiliki efek untuk membumbui berbagai peristiwa romantis yang sudah menjadi tradisi lama dalam kehidupan manusia.
Hal itu membuktikan betapa manusia mengagumi indahhnya bulan berdasarkan cahayanya yang mengundang efek romantis. Cahaya bulan memiliki efek memanjakan yang dahsyat. Inilah yang ada dalam literature manajemen disebut efek halo alias halo effect, yaitu penonjolan secara besar-besaran satu bagian positif dengan harapan bias mewakili citra yang baik secara keseluruhan.
Cahaya rembulan secara alamiah memang mampu memantik insting purba manusia yang mudah terpesona. Begitulah kekuatan bulan yang aspek positifnya seyogyanya bias kita ikuti dalam berbagai kesempatan.

















DAFTAR PUSTAKA

Wahono, Satrio dan Dofa Purnomo.2011.Nature Based Management.
Jakarta: Republika Penerbit

NATURE BASED MANAGEMENT 1


MANAJEMEN UMUM (SOFTKILL)
Ringkasan dari Buku Nature Based Management



                                            KELAS      : 1DB09

Disusun Oleh :

ABDUL FALIH                                                         ( 39111169 )
FELIXS ARGA MAHADIKA                                   ( 32111805 )
HARSENO AJI                                                         ( 33111248 )    
TRI RAGIL MUJIYANTO                                        ( 37111171 )
KUKUH WINDU PRANOMO                                ( 34111032 )



KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan ridho dan rahmatnya tugas manajemen umum (Softkill)ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan rangkuman dari buku NATURE BASED MANGEMNTini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas dalam mata kuliah Manajemen Umum ( Softkill ) universitas gunadarma. Penulis sangat menyadari bahwa, tanpa bantuan dari beberapa pihak, sangatlah sulit untuk menyelesaikan makalah sistem informasi ini dengan baik dan tepat waktu.
untuk itu penulis meminta yang sebesar-besarnya  apabila ada kesalahan maupun kekurangan didalam penulisan rangkuman ini. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, agar kedepanya pembuatan makalah sistem informasi ini dapat terus ditingkatkan dan dapat menjadi lebih baik lagi.







Jakarta,   Januari 2012



Penulis



BAB I


ANGIN
Tak Terbak, Prestasi Pun Melonjak

Angin adalah sebuaih elemen alam yang tidak terdefenisi karakternya jarena dia sejatinya tidak memiliki watak yang ajeg. Atau, kalau kita masih mau mencoba mengklasifisikasikan itu sendirilah yang menjadi sifatnya. Coba renungkan saja, angin dapat berhembus semilir menyejukan hawa dan mendinginkan hati, tapi  bisa mndadak berubah kencang membuyarkan benda-benda. Angin pun dapat menggerakan kincir air, jugaj dapat menjadi sumber energi pembangkit listrik.
            Karena itu, sifat tak terdugalah yang menjadi kelebihan angin. Makanya, orang yan mood-nya berganti-ganti sering disebut “angin-anginan”. Angin bagaikan suhu dewa mabuk yang jurus-jurusnya liar penuh kejutan dan mengagetkan lawan. Dalam teori pemasaran, inilah yang disebutkan oleh Thomas Bonoma, artinya jurus-jurus pemasaran pendobrak dan radikal yang memang penuh kelokan
            Sepengamatan Bonoma, kesuksesan tergantung pada keberadaan marketing subvervive di dalam perusahaan, yaitu mereka yang membongkar stuktur organisasi untuk menerapkan praktik-praktik pemasaran baru. Dengan berimprovisasi liar berdasarkan keahlian tradisional-interaksi, pengalokasian sumber daya, pemantauan, dan pengelolaan-mereka kerap mengambil resiko untuk mrmperkenalkan praktik-praktik tak lazim. Makanya pengelolaan kejutan-kejutan dengan baiklah yang sebenarnya akan menghasilkan letupan-letupan prestasi yang tak berkesudahan. Bagi Bonama, ada dua resep utama pengelolaan untuk melanggengkan praktik marketing subversies, yaitu mendorong rasa tidak puas dan mencari role models atau anutan
Tengok saja Richarad Branson, sang CEO nan eksentrik dari virgin group. Sangking eksentriknya, Branson yang bergaya ugal-ugalan ini bahkan dijuluki Rebel Billionarie karena pemikirannya yang tak terduga, liar, penuh tikungan, tapi dahsyat bukan main . salah satu contoh keliaranya adalah ketika ia mendobrak pakaem bahwa suatu Brand kuat dalam satu produk tertrntu seyogyanya tidak melakukan brand extension dengan mengusung nama brand yang sama.
Faktor apa sebenarnya yang membuat elemen angin yang dikerahkan Branson ini sukses? Kuncinya adalah konsisten dengan sifat angin itu.


GURUN PASIR
Zona Keseimbangan Penggodok Perubahan

Pesona gurun pasir berasal dari berkumpulnya elemen-elemen yang saling bertentangan dalam diri gurun pasir. Sebagai contoh, pada siang hari gurun pasir terik luar biasa, sementara di malam hari dingin penusuk tulang yang menggantikan . kontras lain, gurun pasir identi dengan kegersangan tanpa air di satu sisi, padahal di sisi lain ia menyajkan pula tanaman kaktus yang menyimpan cairan berlimpah-ruah.
Dalam bahasa kerenya gurun pasir adalah semacam tempat yin dan yang berkumpul dimana terdapat elemen-elemen yang saling menetralkan sehingga terdapat keseimbangan atau titik nol. Dalam istilah manajemen, inilah yang disebut William Bridge dan Susan Mitchell dalam “Memimpin Transisi: Model Baru untuk Perubahan” sebagai zona netral, yang memang mereka sinonimkan dengan gurun pasir. Menurut Bridge dan Mitchell, fase transisi ala gurun adaah zona netral tempat tiadanya kepastian dan berkumpulnya kebingungan yang sangat menguras energi. Zona netral tidak nyaman sehingga orang ingin keluar dari situ. Sebagian orang mencoba maju dengan tergesa-gesa ke dalam situasi baru, sementara yang lain berusaha mundur ke masa lalu. Bagaimana pun juga, waktu di zona netral ini tidak sia-sia karena di situlah kreativitas dan energi transisi ditemukan dan tranformasi yang sesungguhya terjadi.
Untuk melalui zona netral gurun pasir ini, terdapat tujuh langkah panduan:
Ø  Memperbesar tulah, kutukan, atau tekanan
Ø  Menandai akhir
Ø  Menghadapi desas-desus
Ø  Memberi rakyat akses kepada pembuat keputusan
Ø  Memanfaatkan peluang kretif yng disediakan zona netral
Ø  Menolak desakan untuk maju dengan tergesa-gesa
Ø  Memehami bahwa kepemimpinan zona netral adalah istimewa.






API
Motivasi Pemantik Aksi

            Berbicara soal motivasi yang diumpamakan sebagai api yang perlu dipantik, Theresa Amabile dalam artikel klasiknya, “How to Kill Creativity” mengulik tentang ini dalam teorinya yang ia beri nama Intrinsic Motivation Principle of Creativity. Dalam teori ini, Amabile mengemukakan bahwa kreativitas terdiri dari tiga unsur, yaitu berfikir secara imajnatif, keahlian dan motivasi.
            Amabile menjekaskan bahwa pemikiran kreatif  merujuk pada  cara orang menghampiri masalah dan mencetuskan solusi, yakni kemeampuan menyatukn ide-ide yang ada kedalam kombinasi baru. Pemikiran pada kepribadian, pola pikir, dan pola kerja seseorang. Keahlian adalah segala sesuatu yang anda ketahui dan bisa anda lakukan dalam cakupan wilayah kerja anda. Sementara itu, apbila kedua elemen kretivitas diatas hanyalah sumber daya internal yang dimiliki seseorang, maka motivasi merupakan elemen terakhir yang sebenarnya menjadi penentu apakah orang itu akan bertindak ataukah hanya berpangku tangan. Oleh sebab itu, bisa saja kejadian seseorang memiliki segudang pemikiran kreatif dan keahlian untuk menerapkannya dalam tindakan tapi tidak bisa mewujudkannya karena ia kekurangan aau tidak memiliki motivasi sama sekali.
            Amabile melanjutkan motivasi terbagi menjadi ekstrinsik dan intrinsik, yang mana hal terakhirlah yang dianggap lebih penting dalam kretivitas. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang, misalnya, taakut akan hukum atau ingin mendapatkan penghargaan. Akan tetapi, motivasi ini tidak berhasil jika karyawan atau bawahan tidak merasakan gairah dan minat besar pada pekerjaan mereka. Oleh sebab itu, gairah dan minat-hasrat internal seseorang untuk melakukan sesuatu-merupakan inti dari motivasi intrinsik. Keduanya harus benar-benar diutamakan dalam kegiatan kreatif.
            Membahas ulang penelitian Amabile dalam bahasa yang lebih sederhana, sesorang akan lebih kreatif tatkala ia merasa termotivasi oleh minat, kepuasan, dan tantangan dari kerja itu sendiri dari pada oleh tekanan eksternal. Karenanya, Anda ingin berinovasi harus terbakar oleh api minat dan gairah yang bear terhadap bidang yang ingin anda geluti. Dengan begitu, kemungkinan annda menelurkan varian pemasaran, proses, atau pelayanan. Jadi, kata kunci bagi motivasi adalah bara gairah dan hasrat.




GUNUNG
Pengantar Hati, Pencetus Revolusi

Apa yang patut diikuti dari gunung ? Kevin Roberts dalam bukunya yang berjudul Lovemarks:the future Beyond Brands, memberikan jawabanya. Dalam bukunya itu Roberts Mengemukakan bahwa untuk bisa memahami pelanggan, perusahaan atau pemasar harus rela “Naik Gunung” (climb the mountain). Maksudnya, kalau kita hanya melihat bisnis kita dari kegagalan bagi orang yang memiliki motivasi interinsik tidak membuatnya menjadi berputus asa. Kegagalan justru laksana vitamin yang akan membuatnya menjadi lebih kuat, lebih bertenaga dan lebih termotivasi lagi untuk meraih kesuksesan.
Perlunya Big Picture ini penting terutama jika terkait dengan sifat gunung berjenis lain, yaitu gunung aktif. Jenis gunung semacam ini mengundang rasa kagum sekaligus cemas bagi masyarakat, apalagi komunitas setempat. Kalau gunung merapi meletus hebat, niscaya akan terjadi dapak yang cukup luas . Namun dampak luas menggetarkan ini jangan sekedar dipersepsikan negative. Sebenarnya, dalam contoh kasus, letusan gunung berapi malah mengobarkan perubahan alias mencetuskan revolusi. Maka dari itu, kembali menjejak dunia manajemen, gunung dalam bahasa garangnya adalah perlambangan revolusi. Apabila dikawinkan dengan pendapat Roberts akan perlunya perusahaan mendapatkan Big Picture, kita bisa mengatakan bahwa Perusahaan dan institusi yang ingin mencetuskan revolusi ala gunung dalam kinerja haruslah menetapkan visi besar terlebih dahulu.

Pelajaran Manajemen Dari Gunung

Ø  Gunung mengajarkan pentingnya mendapatkan gambaran umum komprehensif atau medan umum persaingan pasar (Big picture) sebelum langkah-langkah kongkret.
Ø  Gunung juga mewejangkan bahwa jika ingin sukses, janganlah setengah-setengah. Fokus dan tekunin betul bisnis atau pekerjaan kita serta tangkap peluang yang ada dengan sebaik mungkin. Jadilah yang terbaik dibidang yang kita geluti. Inilah yang dikatakan Hermawan Kartajaya sebagai “eat, sleep and with your business”.
Ø  Gunung sekaligus perlambang revolusi. Revolusi dalam tubuh organisasi haruslah diawali dari penentuan visi besar terlebih dahulu. Visi besar itu umumnya terbagi menjadi visi jangka pendek yang melibatkan Shock therapy; Visi jangka panjang menengah; dan visi jangka panjang.



LEMBAH
Mengubah Kelembahan Menjadi Kekuatan

Dibandingkan puncak gunung, lembah jelas kurang seksi. Lembah yang letaknya ada di bawah kerap menjadi ibarat bagi nasib mengenaskan, seperti terungkap dalam kalimat “terpuruk dalam lembah kenistaan atau lembah kesengsara”.
Ada dua kata kunci dalam penanggulangan: Penghematan tapi sekaligus juga tindakan penanggulangan. Ini Memberikan pelajaran bahwa apabila anda merasa sebagai pihak yang memiliki banyak kekurangan dan kelemahan dan merasa sedang berada di posisi bawah di dalam lembah, janganlah gundah. Justru kelemahan itulah yang dapat menjadi tambang potensional bagi anda untuk meraih kekuatan. Jadi, apakah Anda sudah siap mengantisipasi dan bangkit kembali dari situasi lembah?

Pelajaran Manajemen Dari lembah

Ø  Lembah mewakili titik-titik nadir di dalam kehidupan. Namun, hikmah penting dari lembah adalah bahwa kelemahan itu sebenarnya bisa di ubah menjadi kekuatan.
Ø  Mekanisme penanggulangan situasi ala lembah dapat di teladani. Dengan kata lain, melakukan penghematan tapi sekaligus juga tindakan penanggulangan.
Ø  Untuk mengubah kelemahan menjadi kekuatan, kondisi jatuhnya menjadi kondisi memantul, ada sejumlah langkah yang bisa di lakukan

1>    Menerima kondisi memantul
2>    Mengelola kegelisahan
3>    Mengelola faktor-faktor mental
4>    Mengelola uang
5>    Mengelola misi
6>    Mengelola moral atau semangat tim






GUA
Nilai Luhur Modal Usaha Makmur

Sering Melihat wayang, ya kadang tokoh-tokoh pada wayang itu sering bertapa di Gua untuk mendapatkan pusaka, dalam dunia nyata bisa bisa di ambil sisi manajemennya.
Gua adalah wadah untuk menggali nilai-nilai mulia demi mendapatkan kepenuhan hidup di dunia.
Jadi, Apabila gua merupakan perlambangan bagi nilai-nilai luhur bagi manusia, maka dalam bahasa manajemen inilah yang di sebut Leonard L. Berry dalam artikelnya untuk the Drucker’s Foundation “kedermawanan Strategis” sebagai values-driven leadership alias kepemimpinan yang di gerakan nilai-nilai. Menurut Berry, kepemimpinan semacam ini terdiri dari sejumlah nilai luhur-dalam bahasa kami, nilai luhur ala gua-sebagai berikut:
1>    Keunggulan: Menekankan standar tinggi di dalam organisasi.
2>    Inovasi: Mengubah status quo menjadi lebih baik.
3>    Kegembiraan: Mengangkat semangat manusiawi.
4>    Kerja sama tim: secara bersama-sama menyatukan sumberdaya kedalam satu tujuan bersama.
5>    Rasa hormat: Menanamkan martabat dan harga diri bagi pelanggan dan orang-orang yang melayani mereka.
6>    Integrasi: Bersaing berdasarkan kejujuran dan aturan main.
7>    Manfaat sosial: Menciptakan manfaat bagi masyarakat banyak di luar pemasaran barang dan jasa menciptakan lapangan kerja.


Pelajaran Manajemen dari Gua

Ø  Gua adalah symbol bagi nilai-nilai luhur dan etis yang ternyata bsia juga menjadi senjata ampuh dalam dunia berbisnis dan manajemen.
Ø  Dalam Teori kepemimpinan, nilai gua ini mewujud dalam bentuk values-driven leadership yang memang terdiri dari nilai-nilai sebagai berikut:
1>    Keunggulan
2>    Inovasi
3>    Kegembiraan
4>    Kerja sama tim
5>    Rasa Hormat
6>    Integrasi
7>    Manfaat sosial
HUTAN
Belantara Misteri Penggoda Hati

Hutan barangkali merupakan salah satu kreasi alam yang paling mengundang perasaan kontradiktif dalam diri mausia.Betapa tidak! Di satu sisi kita terpesona oleh keindahan alam yang ditawarkan hutan: keragaman makhluk hidup,udara segar,kesunyian,dan sebagainya.
Sisi indah dari hutan ini seakan menggetarkan.Kadang-kadang ,saking seramnya suasana yang melputi hutan ,tempat ini disamakan sebagai sarang para jin dan lelembut.Suara binatang sedikit saja sedikit dihutan,entah itu buung hantu adatu lebih-lebih serigala,sudah cukup membuat manusia keder dan kalang kabut.Karena itu kia mencintai hutan sekaligus juga menyayanginya.
Sinkat kata hutan adalah belantara yang dilindungi dengan kabut misteri.
Namun dalam bisnis dan manajemen,hutan menempati posisi sebagai metafora yang penuh keampuhan.Menurut Kevin Roberts dari Saatchi & Saatchi pada Lovemaks: The Future Beyind Brands,calon perusahaan atau merek unggul harus rela “masuk hutan” (go to the jungle),tang melambangkan detail dan bolume pasar yang besar.Maksudnya , kita harus mendalami pasar  sasaran secara lebih detail.
Makanya kata kunci dari teori “hutan” ini seabetulnya sederhana: memahami kebutuhan masyarakat,terutama masyarakat bawah,yaitu masyarakat massa yang disebut C.K Prahalad sebagai the bottom of pyramids.Sepengamatan Prahalad, the bottom of pyramids memang tidak ounya daya beli yang besar rakibat strata ekonominya yang lemah.Akan tetapi, karena jumlah merekan yang banyak, daya beli mereka pun secara signifikan akan terakumulasi untuk menguntungkan pemasar atai perusahaan.
Contoh dari kasus Sosro, yang terkenal merk The botol-nya. Keluarga sosro terkenal pelit berbicara kepada media, baik mengenai profil maupu soal strategi bisnis mereka. Namun, arura misterius ini suliut bagi kompetititor untuk mengetahui titik lemah dan kuatnya Sosro. Akibatnya Sosro selalu selangkah didepan dalam kancah persaingan dan terus Berjaya menjadi merek the kemasan botol teratas si negeri ini, tak tergoyahkan oleh raksasa global seperti Coca-Cola dan Frestea-nya.
Jelaslah sudah bahwa hutan menyimpan kekuatan yang patut diteladani.Akan tetapi, akan tetapi itu buan terletak pada hal gaib terkait dengan jin,siluman,dan hal lainnya. Sisi positif hutan adalah membuat orang penasaran serta selalu tercengang dengan kejutan yang di pertontonkannya, sebagaimana dilakuakan oleh Sosro.



POHON
Pemberi Keteduhan Penaung Kehidupan

“Tanamlah pohon.” Seruan ini santer terdengarbelakangan di tengah krisis lingkungan yang dahsyat dan intensifnya kampanye penyadaran akan pentingnya penghijauan. Menanam phon dianggap sebagai menyemai bibit-biit awal restorasi alias pemuliha keseimbangan dimuka bumi demi menyelamatkan umat manusia dari berbagai bahaya terkait iklim: banjir,pemanasan global,polusi,dan lain sebagainya, Maka dari itu, pohon adalah perlambang kehidupan dan juga keteduhan.
Hebatnya, pertanda ini juga tampaknya begitu selaras dengan keterpesonaan David Cooperrider dan Suresh Srivasta-penggagas konsep manajemen perubahan appreciative inquiry-terhadap pohon. Dalam artikel ilmiah mereka,”Picturing the Core as Tree of Life”, kedua penulis dengan detail menguraikan komponen pohon dan kaitannya dengan manajemen perubahan. Mereka mengatakan pohon terdiri dari berbagai komponen utama dan pedukung berupatanah, akar , batangpohon, ranting, kelopak, dan cahaya. Lebih jauh lagi, bagi mereka tanah melambangan kualitas-kualitas yang mendukung dan memupuk. Akar memiliki aset histori,nilai,dan keyakinan. Batang pohon mempresentasikan rancangan organisasi,struktur,dan proses. Cabang adalah kualitas kepemimpinan, hubungan dan aliansi. Daun adalah praktik terbaik . kelopak adalah kemungkinan baru dari inovasi,sementara cahaya adalah sumber energi, harapan dan keberanian.
Kita tentu hafal dengan pepatah “buah jatuh tak jauh dar pohonnya”. Artinya kira-kira anak adalah cerminan pola asuh keluarganya. Karena itu,menarik apabila kita kaji resep beberapa keluarga sukses di negeri ini.
Swa dalam edisi khususnya Mengungkapkan Perjalanan Sukses (22 Januari-4 Februari 2009) mengemukakan betapa Indonesia mempunyai begitu banyak keluarga sukses dalam,artian satu keluarga yang keturunannya rata-rata menuai sukses yang tak main-main di tingkatnya. Sebut saja keluarga Firmansyah dan keluarga Hasniar yang menurunkan trio maut Erry Firmansyah (mantan Dirut BEI/Bursa Efek Indonesia), Rinaldi Firmansyah (Dirut Utama PT.Telkom), dan Evi FIrmansyah (Wakil Dirut Utama Bang Tabungan Negara).
Adalagi keluarga Soemarno,yang anak-anaknya adalah Ari H.Soemarno (mantan Dirut Pertamina), Rini SOemarno (mantan Menteri Perdagangan dan mantan Dirut Astra Internasional), dan Ongkie Soemarno (pengusaha sukses). Dan masih banyak lagi keluarga-keluarga sukses lainnya si negeri ini.
Bagaimana bias satu keluarga mampu mengantar semua keluarganya menuju gerbang kesuksesan? Jawabannya ternyata tak jauh-jau dari karakter pohon yang sudah diuraikan panjang lebar diatas. Sebagaimana disibak Swa,resep-resep umum keberhasilan para dinasti sukses itu membentuk daftar yang cukup panjang berupa memberikan kesempatan kepada anak untuk berkembang sesuai dengan minat dan , menciptakan anak merasa riang dan nyaman dalam pengembangan diri, menanamkan nilai-nilai positif dasar (kerja keras,disipllin,sadar waktu,dan lain sebagainya), menumbuhkan keterampilan social dan berorganisasi, mendorong semangat berkompetisi dan berprestasi, membiasakan anak berjuang sebelum meminta sesuatu, dan melatih anak dengan member mereka lebih banyak tanggung jawab.
Betapa selaras pakem ini selaras dengan watak pohon. Menciptakan lingkungan kondusif adalah ibarat tanah. Penanaman nilai dasar sama dengan akar. Pemupukan keterampilan sosial dan berorganisasi adalah seperti batang pohon dan cabangnya. Semangat berpartisipasi setali tiga uang dengan daun dan kelopak, yang melambangkan prestasi terbaik dan kemungkinan inovasi, sementara melatih anak dengan pemberian lebih banyak tanggung jawab bagaikan memberikan cahaya bagi anak untuk menyongsong masa depan.